+6281350381580

pemdes@bhuanajaya.desa.id

Sosialisasi siaga bencana bagi warga desa Bhuana Jaya serta penanganan api ringan dan penanggulangan penderita gawat darurat dalam terjadinya kebakaran adalah langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya bencana dan kebakaran yang dapat terjadi kapan saja. Pelatihan dalam memadamkan api menggunakan alat-alat kebakaran bersama PT.PAMA, PT. JMB, KAPOLSEK TENGGARONG SEBERANG dan tim peduli api desa Bhuana Jaya dapat membantu masyarakat menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana dan kebakaran.

Tim peduli api desa Bhuana Jaya merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keselamatan warga di desa mereka. Dengan bergabung bersama PT.PAMA dan PT. JMB, dan KAPOLSEK TENGGARONG SEBERANG mereka dapat memberikan pelatihan dan bantuan dalam penanganan api ringan serta penanggulangan penderita gawat darurat dalam terjadinya kebakaran. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam memadamkan api serta memberikan pertolongan pertama pada korban kebakaran.

Dalam hal ini, kolaborasi antara masyarakat, perusahaan, dan tim peduli api desa Bhuana Jaya sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan siap menghadapi bencana serta kebakaran. Dengan bersinergi, diharapkan dapat tercipta desa yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana dan keadaan darurat.

bagaimana keren banget kan ! Program seperti ini sangat membantu masyarakat di desa Bhuana Jaya dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan dalam menghadapi bencana serta kebakaran.

Dengan adanya pelatihan memadamkan api menggunakan alat-alat kebakaran, masyarakat di desa Bhuana Jaya juga bisa belajar cara yang lebih efektif dan aman untuk memadamkan api. Jadi, kalo ada kebakaran ringan, masyarakat bisa segera mengatasinya dengan cepat dan tepat.

Kita juga harus memberikan apresiasi yang besar untuk perusahaan PT.PAMA dan PT.JMB serta tim peduli api desa Bhuana Jaya yang turut berpartisipasi dalam program sosialisasi siaga bencana dan pelatihan memadamkan api ini. Dukungan dan kolaborasi seperti ini sangat membantu masyarakat di desa Bhuana Jaya untuk bisa lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana serta kebakaran.

Jadi, semoga program seperti ini bisa terus dilakukan dan diperluas ke wilayah-wilayah lain di Indonesia. Kita semua harus selalu siap dan tanggap menghadapi bencana dan keadaan darurat apapun. Semangat!!!

Mari kita masuk ke dalam materi pertama mengenai penangan api ringan 

Mari kita bisa bahas lebih detail lagi tentang penanganan api ringan nih. Biasanya, api ringan dapat ditangani dengan menggunakan alat pemadam kebakaran yang relatif sederhana seperti tabung pemadam kebakaran atau APAR (Alat Pemadam Api Ringan).

Cara penggunaannya pun cukup mudah, yaitu dengan menargetkan nozzle pemadam api pada titik api yang ada dan menekan tuas pengeluaran isi APAR. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan APAR hanya disarankan untuk api ringan dan bukan untuk api yang sudah cukup besar.

Selain itu, ada beberapa tips lain dalam menangani api ringan, yaitu:

  1. Hindari menggunakan air untuk memadamkan api ringan pada peralatan listrik atau peralatan yang terbuat dari logam, karena bisa menyebabkan korsleting atau terjadinya percikan api.
  2. Jangan menggunakan bahan yang mudah terbakar untuk memadamkan api ringan, seperti kain atau tisu, karena justru bisa memperbesar api.
  3. Jangan lupa untuk mematikan alat listrik atau sumber api jika memungkinkan, sebelum mencoba memadamkan api ringan.
  4. Pastikan kamu berada di tempat yang aman dan jangan mencoba memadamkan api jika sudah terlalu besar atau tidak terkendali.

Dalam program pelatihan memadamkan api menggunakan alat-alat kebakaran seperti yang disebutkan di awal, masyarakat di desa Bhuana Jaya bisa mempelajari cara yang lebih efektif dan aman untuk menangani api ringan maupun api yang lebih besar. Hal ini bisa sangat bermanfaat untuk meminimalisir kerugian dan risiko dalam situasi darurat seperti kebakaran.

MATERI PENANGAN API RINGAN

Lanjut ke materi ke dua mengenai penanganan gawat darurat dalam situasi kebakaran

penanganan penderita gawat darurat dalam situasi kebakaran. Kita semua tahu bahwa kebakaran bisa menyebabkan kerugian dan bahaya yang sangat besar bagi kehidupan dan kesehatan manusia.

Jika ada penderita gawat darurat dalam situasi kebakaran, maka penanganannya harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan penderita gawat darurat dalam situasi kebakaran antara lain:

  1. Langsung memanggil tim medis atau ambulans yang terdekat.
  2. Jangan meninggalkan penderita sendirian, dan pastikan bahwa penderita tetap tenang dan tidak panik.
  3. Pindahkan penderita ke tempat yang lebih aman dan jauh dari area kebakaran.
  4. Berikan pertolongan pertama (first aid) jika diperlukan, seperti memberikan oksigen atau menangani luka bakar ringan.
  5. Berikan informasi dan data yang akurat dan detail tentang kondisi penderita kepada tim medis atau paramedis yang akan datang.

Dalam program sosialisasi siaga bencana dan penanggulangan kebakaran seperti yang dilakukan di desa Bhuana Jaya, masyarakat bisa mempelajari tentang tindakan yang harus dilakukan dalam penanganan penderita gawat darurat dalam situasi kebakaran. Selain itu, masyarakat juga bisa dilatih untuk memberikan pertolongan pertama pada korban dengan menggunakan alat-alat medis yang sederhana.

Semua itu akan sangat membantu dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan penderita dalam situasi kebakaran dan meminimalisir risiko yang bisa terjadi. Semoga program seperti ini terus dilakukan dan masyarakat bisa semakin siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran.

penanganan gawat darurat dalam situasi kebakaran

Beikutnya Materi ke tiga mengenai hukum-hum dasar dalam karhutla

Mari kita mempelajari materi dasar hukum kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta alat-alat pemadaman karhutla.

Hukum kebakaran hutan dan lahan di Indonesia diatur oleh beberapa undang-undang, seperti UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan UU No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan. Dalam undang-undang tersebut, karhutla dianggap sebagai kejahatan lingkungan yang bisa dikenakan sanksi hukum, mulai dari denda hingga pidana penjara.

Untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan, diperlukan alat-alat pemadaman yang memadai. Beberapa alat pemadaman yang biasa digunakan dalam penanggulangan karhutla antara lain:

  1. Airbombing: yaitu cara pemadaman dengan menggunakan pesawat yang membawa air dan menyiramkannya ke area kebakaran.
  2. Water canon: yaitu alat pemadam kebakaran yang digunakan untuk menyemprotkan air dalam jarak jauh.
  3. Helikopter pemadam kebakaran: yaitu alat yang digunakan untuk mengangkut alat pemadam dan membantu menjangkau area kebakaran yang sulit dijangkau.
  4. Alat pemadam api ringan, seperti fire extinguisher atau hydrant: digunakan untuk memadamkan api pada titik-titik kecil yang terjadi di sekitar area kebakaran.

Dalam program sosialisasi siaga bencana dan penanggulangan kebakaran, masyarakat bisa dilatih untuk mengenali jenis-jenis alat pemadam karhutla dan cara penggunaannya. Dengan demikian, masyarakat akan lebih siap dan tanggap dalam menghadapi situasi kebakaran dan bisa membantu upaya pemadaman karhutla secara lebih efektif.

MEMPELAJARI DASAR HUKU KARHUTLA

Materi ke empat pengenalan alat-alat kebakaran dan paktek penggunaan alat-alat kebakaran

pelatihan penggunaan alat-alat kebakaran serta cara memadamkan api menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) untuk tim peduli API desa Bhuana Jaya.

  1. Langkah Pertama: Mengetahui Jenis-jenis APAR

APAR terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah:

  • APAR jenis Air: Terdiri dari tabung bertekanan yang diisi dengan air dan gas. APAR ini biasanya digunakan untuk memadamkan api pada benda-benda yang mudah terbakar seperti kertas, kayu, dan kain.
  • APAR jenis Powder: Terdiri dari tabung bertekanan yang diisi dengan serbuk pemadam api. APAR ini cocok digunakan untuk memadamkan api yang berasal dari kabel listrik atau mesin yang berada di dalam ruangan.
  • APAR jenis Foam: Terdiri dari tabung bertekanan yang diisi dengan cairan berbusa yang dapat menghambat api. APAR ini biasanya digunakan untuk memadamkan api yang berasal dari minyak atau bahan bakar.
  1. Langkah Kedua: Mengetahui Cara Menggunakan APAR
  • Langkah pertama, lepaskan segel pada pin pengaman APAR.
  • Kemudian, arahkan ujung selang ke api dan periksa apakah tekanan udara pada tabung masih cukup atau tidak.
  • Setelah itu, tarik pegangan pemadam api ringan (nozzle) ke arah Anda dan semprotkan serbuk pemadam api ke arah api. Usahakan untuk semprotkan pada titik api yang terletak di sumber api, bukan pada asap.
  • Jangan pernah memegang nozzle pemadam api pada ujungnya. Sebaiknya, pegang pada bagian yang lebih aman seperti pada bagian bawah atau tengah.
  1. Langkah Ketiga: Mengatasi Situasi Darurat Kebakaran
  • Jika Anda menemukan adanya kebakaran di lingkungan Anda, segera hubungi pihak berwenang dan lakukan langkah-langkah yang tepat untuk menghindari terjadinya korban jiwa atau kerusakan yang lebih besar.
  • Pastikan bahwa Anda dan orang di sekitar berada di tempat yang aman dan menjauhi titik api.
  • Coba memadamkan api dengan APAR jika terjadi kebakaran di area yang masih bisa dijangkau dan tidak terlalu besar.
  • Jika kebakaran terjadi di area yang sulit dijangkau atau terlalu besar, segera hubungi tim pemadam kebakaran terdekat dan mintalah bantuan.

Dengan mengikuti pelatihan dan mengetahui cara penggunaan APAR, tim peduli API desa Bhuana Jaya akan lebih siap dalam menghadapi situasi darurat kebakaran dan dapat membantu dalam upaya pemadaman api secara lebih efektif

PRAKTEK ALAT KEBAKARAN

PENGGUNAAN ALAT KEBAKARAN TIM PEDULI API

BERBAGAI KEGIATAN :

MATERI PERTAMA HINGGA AKHIR

Depo 25 Bonus 25